PATI – Kilasfakta.com, Namanya Udin, lahir di Pati tanggal 11 Januari 1985, merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang kini tinggal di RT 02 RW 03, Desa Alasdowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Pria penuh sahaja ini mempunyai seorang adik perempuan bernama Elamasadin, dimana dua tahun silam, Ela sudah lulus S2 bidang hukum.

Udin terlahir dari pasangan Sulaiman dan Masriah. Sang ayah, Sulaiman saat ini berprofesi sebagai seorang tukang parkir. Adapun Masriah membantu suami mencari nafkah sebagai tukang urut/pijat, sampai sekarang.

Setelah lulus SLTA/MA, Udin menimba ilmu di pondok pesantren Salafiyah, Kajen, Margoyoso. Udin tidak sempat melanjutkan belajar di bangku perkuliahan karena terkendala biaya. Dia langsung berusaha mencari kerja untuk membantu ekonomi orang tua. Beberapa pekerjaan sempat dilakoni dari tukang batu di Jakarta, buruh pabrik, hingga jualan makanan di sekolah sekolah. Semua itu telah dilakoni dengan sabar dan gigih.

Prinsip hidupnya yang penting halal. Akhirnya, entah faktor keturunan atau bakat alami, setelah mengikuti beberapa pelatihan dan seminar tentang pijat memijat, akupunktur, dan bekam sekarang Udin bisa menjalani profesi baru sebagai tukang urut profesional. Bahkan oleh kerabat dan teman-teman nya, Udin sekarang mendapat julukan nama baru, yaitu Mbah Bejo.

Dengan tanduk kerbau yang menjadi andalannya, seijin Alloh, segala penyakit bisa diobati. Kedepan, Udin berharap dengan keahliannya bisa menolong dan membantu sesama. Dia pingin hidupnya bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam menjalankan profesinya, Udin tidak pernah mematok tarif, tapi sekadarnya atau seikhlasnya, yang dia terima dari para pelanggan, atau pasiennya.

“Yang penting, pasien bisa sembuh, dan itu merupakan kebanggaan sendiri bagi saya. Saya juga sering ditimbali para Kyai di daerah Kajen untuk memijit atau urut. Meskipun jarak Dukuhseti ke Kajen lumayan jauh, namun saya tidak mengeluh. Itung-itung silaturrahmi dan bisa nimbrung ngaji. Semoga membawa berkah,” ujar Udin kepada Kilasfakta.com, Selasa (22/9/2020).

Udin berharap, calon pasien yang tidak punya duit tidak usah takut untuk datang kepadanya. “Asal mau datang ke rumah ini, yang beralamat di belakang Masjid Jamiyatul Wathon Alasdowo, Dukuhseti ini, InsyaAlloh akan saya layani dengan senang hati. Tidak dapat bayaran di dunia, InsyaAllah kalau ikhlas akan mendapatkan bayaran di akhirat nantinya. Selain itu, saat kita menolong orang lain, balasan Alloh tidak harus melalui orang yang kita tolong,” pungkasnya. (P. Woko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *