GROBOGAN – Kilasfakta.com, Peringatan Hari Lahir Pancasila secara nasional dilaksanakan di Kota Ende Nusa Tenggara Timur. Kedatangan Orang Nomor Satu Negeri ini disambut “Lautan Manusia di Kota Ende” Flores NTT.

Pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila dipusatkan di Lapangan Pancasila Kota Ende. Dalam agenda kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Presiden Jokowi mengawali kunjungan di lima lokasi pengasingan Bung Karno oleh Belanda.

Dalam memimpin upacara, Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Ende, yakni baju kebesaran warga Ende.

Dalam amanatnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan, Kota Ende merupakan Kota Bersejarah Bagi Bangsa Indonesia, dimana saat itu Presiden RI Pertama Sang Proklamator Bung Karno di Asingkan Belanda. Saat itu Bung Karno Merenungkan dan Merumuskan Pancasila di Sahkan PPKI ( Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia ) Sebagai Dasar Negara dan Mewariskan Pancasila Kepada Bangsa Indonesia.

“Kota Ende mengajak Seluruh Anak-Anak Bangsa Untuk Bersama-sama Membumikan Pancasila dan Mengaktualisasikan Nilai-Nilai Luhur Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara”.

Pancasila menjadi Bintang Penuntun Bagi Bangsa Indonesia Menghadapi Tantangan-Tantangan dan Ujian Dalam Bentuk Apapun di Bumi Pertiwi ini, tegas Jokowi.

Penetapan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, sekaligus Hari Libur Nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016. Penetapan tersebut bertujuan agar pemerintah, masyarakat, dan seluruh komponen bangsa senantiasa mengingat Pancasila sebagai Idiologi Bangsa.

Sedangkan dikutip dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) pada tanggal 1 Juni 1945 , Soekarno menyampaikan gagasannya mengenai Dasar Negara di hadapan Para Anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI). Dalam Pidato Kenegaraan Bertajuk “Lahirnya Pancasila” Presiden Pertama RI Menyampaikan Gagasannya, pungkas Jokowi.

Upacara dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila hari ini juga diikuti oleh Pejabat Struktural dan Pegawai secara virtual di Lingkungan Lapas Kelas IIB Purwodadi yang di pimpin oleh Kepala Lapas Soebiyakto. Dalam kesempatan tersebut, seluruh peserta menggunakan pakaian adat. Hal ini sebagai bentuk menghormati adat istiadat masyarakat indonesia, yang terbangun secara pluralisme dan kebersamaan dalam Bingkai Kebhinekaan Rakyat Indonesia. ( Humas – Lapas Pwdd )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *