PATI – Kilasfakta.com, Bertempat di Masjid Baiturrahman, Bupati Pati Haryanto, Selasa (7/6), meresmikan menara Masjid Baiturrahman dan sedekah bumi desa Tlogoharum kecamatan Wedarijaksa. Turut hadir dalam kegiatan itu, Camat Wedarijaksa, Muspika dan Kepala Desa Tlogoharum.
Bupati pun tak lupa menyampaikan apresiasi serta dukungan terhadap penyelenggara acara Pengajian Maulid dan Gema Sholawat yang dilaksanakan oleh panitia dalam rangka Peresmian Menara Masjid Baiturrahman dan Sedekah Bumi Desa Tlogoharum ini.
Kegiatan ini mempunyai makna yang cukup penting, dimana menurut Bupati, Pengajian Maulid dan Gema Sholawat ini dapat menjadi sarana untuk mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT berikan, khususnya bagi warga masyarakat Desa Tlogoharum.
“Alhamdulillah kini pemerintah telah memberikan kelonggaran terhadap berbagai kegiatan, di mana sebelumnya pemerintah sempat memberikan batasan-batasan karena adanya pandemi”, ujarnya.
Terlebih, imbuh Haryanto, Kabupaten Pati kini sudah masuk level 1.”Beberapa bulan bahkan beberapa tahun mulai dari awal pandemi Covid-19 kita belum pernah level 1. Namun saat ini 35 kabupaten/kota di Jateng sudah pada posisi level 1 semua”, tegas Bupati.
Ia pun berharap, pandemi segera berakhir sehingga aktivitas masyarakat dapat kembali seperti semula dan bisa mengadakan pengajian dan sholawatan. “Kita juga patut bersyukur karena pada hari raya kemarin semua bisa silaturahmi dengan keluarga”, tambahnya.
Kemudian terkait wabah PMK yang menyerang hewan ternak jelang Idul Adha, Haryanto berharap wabah ini cepat berakhir.
“Ketika di daerah lain pasar hewan banyak yang sudah tutup, terus terang kami mendapatkan komplain dari Grobogan, Rembang, Blora, Jepara dan Kudus. Akhirnya beberapa hari yang lalu kami menutup pasar hewan yang ada di Pati sebagai upaya pencegahan”, tegas Haryanto.
Bupati berharap sebelum hari raya Idul Adha, pasar hewan sudah bisa buka kembali sehingga tidak memengaruhi pendapatan para peternak.
“Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa keluarkan untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak”, tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Haryanto pun menjelaskan terkait keputusan Pemkab bersama Kapolres dan Dandim jelang hari raya Idulfitri yang waktu itu belum bisa memberikan izin pentas khususnya untuk hiburan dangdut.
“Waktu itu belum diizinkan karena mudharatnya lebih banyak ketimbang manfaatnya. Terbukti di beberapa daerah banyak juga yang justru menimbulkan gesekan, namun kalau untuk kegiatan-kegiatan sholawat seperti ini memang kami izinkan”, terang Haryanto.
Di akhir pidatonya, Bupati berharap Pengajian Maulid dan Gema Sholawat yang akan dipimpin oleh Habib Ali Zaenal Abidin Assegaf dari Pekalongan itu dapat meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT dan menambah kecintaan pada Rasulullah SAW. (fn3/FN/MK)