PATI – Kilasfakta.com, Hingga saat ini, banjir masih menggenangi sejumlah desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati. Banjir merendam permukiman warga, termasuk tempat ibadah, sekolah dan fasilitas umum lainnya.
Kondisi banjir ini sudah berlangsung sejak lebih dua pekan ini mengundang keprihatinan banyak pihak. Salah satu anggota DPRD Kabupaten Pati, Didin Syafrudin mengaku prihatin dengan kondisi yang terjadi. Terlebih lagi dengan keberlangsungan kegiatan pendidikan bagi peserta didik.
“Banyak sekolah, terutama Sekolah Dasar (SD) yang kebanjiran. Sehingga, sekolah tidak bisa melaksanakan proses pembelajaran,” ujar Didin Rabu (11/02/2023) siang tadi kepada Kilasfakta.com.
Menurut Didin, hal ini (pendidikan anak) perlu dicarikan solusi, agar anak-anak masih tetap bisa belajar. “Itu kebutuhan mendasar bagi anak, yang tidak bisa kita abaikan,” lanjutnya.
Oleh karena itu, dirinya meminta Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati untuk mencarikan skema bagi keberlangsungan anak-anak agar dapat tetap mengenyam pendidikan.
Sebagaimana diketahui, banjir sampai hari ini belum ada tanda-tanda surut. Bahkan ketinggian air cenderung meningkat di sejumlah lokasi. Terutama di wilayah Kecamatan Gabus dan Kecamatan Juwana. Menurut pantauan, kondisi yang masih parah sampai saat ini adalah Desa Pantirejo, Kosean, Babalan, dan Mintobasuki di Kecamatan Gabus.
Sementara di Kecamatan Jakenan, air masih menggenangi Desa Tondomulyo, Bungasrejo, Ngastorejo, Glonggong dan sekitarnya. Sedangkan Kecamatan Juwana, air masih enggan surut di Desa Doropayung, Dungpancing, dan sekitarnya.
Pewarta : Purwoko