Oleh : Sunaryo, S.Pd, (Guru SD Negeri Tluwuk, Kecamatan Wedarijaksa, Kab. Pati)
Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan cara pengumpulan, pengolahan dan analisis, penarikan kesimpulan, penyajian serta publikasi suatu data. Statistika erat kaitannya dengan aktivitas dalam kehidupan sehari-hari seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, dan nilai siswa. Dari data yang diperoleh tersebut biasanya disajikan dalam bentuk tabel maupun diagram.
Menurut Lestariningsih (2010) pembelajaran statistika di Indonesia pada umumnya berpusat pada guru tanpa upaya mengembangkan ide-ide matematika siswa melalui interaksi atau diskusi. Guru biasanya hanya memberikan penjelasan yang bersifat tekstual daripada penggambaran atau pemberian contoh kegiatan nyata. Hal ini mengakibatkan siswa kesulitan memahami konsep dasar dari materi statistika.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis yang merupakan guru kelas VI SD Negeri Tluwuk, Kecmatan Wedarijaksa, Kabupaten Pati berusaha untuk menghidupkan pembelajaran materi statistika menggunakan media permainan kartu untuk menanamkan konsep dasar statistika berupa mean, median, dan modus. Pemilihan media ini disesuaikan dengan karakteristik siswa yang antusias ketika diberikan suatu media yang dapat dimainkan, media yang murah, mudah didapat, dan dapat dibuat sendiri oleh siswa.
Sebelum pelaksanaan pembelajaran, pada hari sebelumnya siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kemudian diberikan tugas membuat media kartu dari kertas manila berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9 x 6 cm. Masing-masing kelompok membuat empat set kartu yang diberi nomor 1-10. Jadi total kartu yang dibuat tiap kelompok ada 40.
Permainan kartu secara berkelompok dibagi menjadi tiga babak. Babak pertama siswa akan bermain kartu untuk mencari mean atau nilai rata-rata dari keseluruhan data. Permainan dimulai dengan meminta siswa mengocok kartu kemudian menarik lima kartu dan mengurutkanya dari yang terkecil. Setelah itu anggota kelompok bekerjasama untuk menjumlahkan angka dari lima kartu yang diambil kemudian hasilnya dibagi lima. Misal kartu yang diambil yaitu kartu nomor 3, 3, 4, 7, dan 8. Jumlah kelima kartu adalah 25 selanjutnya dibagi 5 (sesuai jumlah kartu yang diambil). 25:5 hasilnya adalah 5. Jadi mean atau rata-ratanya yaitu 5.
Di babak kedua, siswa akan mencari mean atau nilai tengah dari suatu data. Siswa diminta mengambil beberapa kartu kemudian mengurutkannya dari yang terkecil. Misalnya 3, 3, 4, 7, dan 8. Siswa diminta membalikkan satu persatu kartu dari yang paling kecil dan besar secara bergantian hingga tersisa satu kartu ditengah. Jika jumlah kartu yang diambil ganjil maka kartu yang berada di tengah itulah yang merupakan median. Jadi mediannya adalah 4. Jika jumlah kartu yang diambil genap maka akan tersisa dua kartu di tengah. Kedua kartu tersebut kemudian dijumlah dan dibagi dua. Misal jika dua kartu di tengah bernomor 4 dan 5, maka jika dijumlahkan hasilnya 9 kemudian dibagi 2. Sehingga diperoleh median berupa 4,5.
Permainan kemudaian dilanjutkan babak ketiga untuk menemukan modus (jika ada). Modus adalah data yang paling sering muncul. Misal lima kartu yang diambil bernomor 3, 3, 4, 7, dan 8. Nilai yang paling sering muncul dari kelima kartu tersebut adalah nomor 3 sebanyak dua kartu. Jadi modusnya adalah 3.
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa pembelajaran statistika menggunakan permainan kartu sangat membantu siswa di kelas penulis untuk memperoleh pemahaman konsep mencari mean, median, dan modus dari suatu data. Terlihat partisipasi dan antusias yang tinggi sehingga mendorong siswa untuk lebih giat dalam mengikuti pembelajaran. (*)