PATI – Kilasfakta.com, produktivitas Ikan Nila Salin di Bumi Mina Tani setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menjadi sorotan Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, M Nur Sukarno.
Menurut Sukarno ikan Nila Salin merupakan jenis ikan tawar yang sudah di aklimatisasi atau penyesuaian habitat dengan toleransi sampai salinitas 15 ppt. Ikan Nila salin dengan habitatnya di air payau, pertumbuhannya cukup baik. Maka dari itu, sangat cocok di budidayakan di tambak dan tambak sawah sepanjang Pantura Pati. Potensi yang ada di Pati sangat memungkinkan. “Setiap tahun luasan budidayanya semakin bertambah. Maka otomatis produksinya juga ikut bertambah,” jelasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pati, Dwi Endang Subekti mengungkapkan pada tahun 2022 ini, Kabupaten Pati mempunyai kampung budidaya ikan Nila Salin dan ini akan membuat produktivitasnya semakin meningkat cukup signifikan. “Produksi ikan nila total di Kabupaten Pati tiap tahun selalu mengalami peningkatan. Produktivitas nila Salin untuk tahun 2021 sebesar 4.884 ton sementara tahun sebelumnya 3.947 ton, lalu tahun 2019 sebesar 3.928 ton,” imbuh dia.
Dirinya menyebut wilayah budidaya ikan Nila Salin itu tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati. Mulai di Desa Dukuhseti, Kembang, Alasdowo, Puncel Kecamatan Dukuhseti dan di Kecamatan Tayu hingga Juwana. “Tetapi sentranya itu di Kecamatan Tayu. Juga dikembangkan di wilayah Kecamatan Trangkil ada yang di Wedarijaksa hingga Juwana,” tandasnya.
Dia menambahkan, pemasaran ikan Nila Salin untuk sementara ini cukup dipasarkan ke dalam daerah, paling jauh ke Semarang ada juga yang ke Yogyakarta. Yang terpenting adalah mampu menyukupi kebutuhan masyarakat lokal, baru kemudian di kirim ke luar daerah.
“Dan untuk pemasaran enggak ada masalah karena kebutuhan masyarakat sudah dapat dipenuhi. Pemerintah juga mempunyai program Gerakan Memasyaratkan Makan Ikan (Gemarikan) mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi ikan. Nah ini potensi Kabupaten Pati sebagai Bumi Mina Tani,” tutupnya. (Wk/Kf)