PATI – Kilasfakta.com, Lagi-lagi keluhan akibat abu atau langes cerobong PG Trangkil menjadi perbincangan di Medsos. Pasalnya, cerobong boiler pabrik yang memproduksi gula di Desa Trangkil ini mengeluarkan asap pekat dan menganduk abu yang terbang ke perkampungan warga terbawa angin. Akibatnya, abu hitam tersebut jatuh di perkampungan dan masuk sampai ke dalam rumah.
Melalui video yang diunggah oleh salah satu akun Facebook yang mengaku warga Dukuh Terbaos, Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, dirinya sedang menyapu lantai rumahnya seraya mengatakan bahwa PG Trangkil meresahkan masyarakat, khususnya Desa Rejoagung Dukuh Terbaos. “Seharian nyapu sampai enam kali atau tujuh kali. Pimpinan atau penggede-penggede PG Trangkil cari solusinya biar tidak meresahkan masyarakat, merugikan masyarakat,” ujarnya dalam unggahan video tersebut.
Hal senada juga dilakukan oleh salah satu akun Facebook di Group TRANGKIL BISA (KOMUNITAS WONG PATI MENGALOR). Dalam tayangan video, tampak seorang ibu sedang menyapu lantai rumah, mengeluarkan kotoran dari dalam kamar rumahnya. Sementara seorang pria mengabadikan kegiatan tersebut dengan merekam video sambil menyampaikan keluhan.
“Udan awu, Luuur….. Buko-buka dikon mangan awu, ora mangan segi iki (Hujan debu, Lur…. Waktu buka puasa disuruh makan abu, tidak makan nasi…..),” ujar pria yang mengaku sebagai warga Dukuh Terbaos Desa Rejoagung tersebut.
Dia juga menanyakan tentang solusi dari permasalahan tersebut yang ditujukan kepada manager dan direktur pabrik. Sementara ibu-ibu yang menyapu juga berkata, baha abu sebanyak itu baru berasal dari satu kamar.
Sebagaimana diketahui, sejak dua hari lalu, cerobong PG Trangkil mengeluarkan asap tebal yang mengandung debu. Akibatnya, abu tertiup angin dan menebar jatuh ke perkampungan. Sejumlah warga mengaku terganggu akibat abu tersebut. Ada yang mengeluh mengalami gatal, terganggu pernafasannya dan juga matanya. Masyarakat berharap, pihak pabrik segera mengatasi persoalan abu ini agar tidak mengganggu lingkunga.
Pewarta : Purwoko