PATI – Kilasfakta.com, Selama dua hari, warga di sekitar Pabrik Gula Trangkil mengeluh akibat abu dari cerobong pabrik yang mengguyur perkampungan. Abu berwarna hitam itu terbawa angin dan mengotori lingkungan hidup di sejumlah desa. Lantai rumah dan perabotan, sampai makanan tak luput dari debu kotor tersebut.
Seorang warga Desa Krandan Kecamatan Trangkil kepada Kilasfakta.com mengaku sangat terganggu dengan adanya debu dari parik tersebut. Menurutnya, dalam hitungan menit, harus menyapu lantai karena terlalu kotor. Tanaman bunga, perabot rumah, bahkan makanan juga terkena debu sehingga harus dibuang. “Kulit terasa gatal, Sampai pernapasan juga tidak enak, mata juga terganggu,” ujarnya sambil menunjukkan sejumlah makanan yang tertaburi debu hitam.
Jika ini dibiarkan, lanjutnya, akan berpotensi menimbulkan dampak yang lebih parah. “Selain menggangu kenyamanan warga, akibat debu itu juga bisa berdampak pada kesehatan, dan mungkin juga berdampak pada tanaman, atau yang lainnya,” tambah dia.
Dia berharap, pihak pabrik segera merespon kondisi yang terjadi, agar warga tidak banyak yang mengeluh. “Minimal, ada penanganan, bagaimana agar cerobong itu tidak banyak mengeluarkan asab yang berdebu. Di pabrik pasti ada ahlinya, sehingga masyarakat tidak terganggu,” imbuhnya.
Sementara itu, ketika hal ini akan dikonfirmasikan kepada pihak PG Trangkil, salah satu punggawa yang bernama Sholeh dengan tegas berpesan kepada karyawan PG Trangkil agar tidak usah menerima kehadiran wartawan.
Pewarta : Purwoko