Salah satu guru memperagakan masuk ke dalam box sterilisasi

PATI – Kilasfakta.com, Menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM)di awal 2021, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Pati menggelar simulasi. Sekolah yang satu ini memang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pati beserta Tim Satgas Penanganan Covid – 19 untuk melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) tahun 2021.

Kepada wartawan, Kepala SMPN 3 Pati melalui Fajar Setyo Nugroho selaku penanggung jawab penyelenggaraan simulasi mengatakan bahwa simulasi yang dilakukan ialah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan protokol kesehatan secara penuh. Artinya bahwa pembelajaran tatap muka yang dipersiapkan tersebut berbeda dengan pembelajaran yang selama ini dilaksanakan.

Menurutnya, penerapan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka dimulai dari rumah sebelum memasuki lingkungan sekolah. “Anak kita bekali edukasi untuk menerapkan protokol kesehatan. Yaitu mulai dari memakai masker, faceshield, membawa handsanitizer serta tak lupa membawa bekal dari rumah,” terangnya, usai melaksanakan simulasi, Kamis, (17/12/2020).

Fajar menambahkna, saat memasuki lingkungan sekolah, semua elemen sekolah, baik murid maupun guru, terlebih dahulu memasuki box sterilisasi, kemudian di thermogun serta diwajibkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu. “Baru kemudian diperbolehkan memasuki kelas. Dan ketika istirahat, murid juga tidak diizinkan keluar kelas,” tegasnya.
Ditanya tentang kapasitas siswa yang masuk, Fajar menjelaskan, setiap kelas diisi hanya 16 murid, dengan sistem sehari masuk dan sehari libur. “Sedangkan untuk jam pembelajaran, kami rencanakan jam 8 sampai jam 12. Jumat dan Sabtu jam 8 sampai jam 10,” lanjut Fajar.
Hal itupun, lanjutnya, masih menunggu konfirmasi terlebih dahulu dari Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati. Jadi, kami belum dapat memastikan, awal tahun 2021 nanti pembelajaran tatap muka akan dilakukan atau belum. Namun dari simulasi dan berdasarkan evaluasi, kami meyakini bahwa SMPN 3 Pati siap menjadi role model bagi sekolah lain,” ujarnya.

Hal senada juga disampaikan Suripto, Guru Bahasa Jawa. “Pelaksanaan simulasi ini, nantinya akan dibuat dokumentasi berupa video dan dikirim kepada Disdikbud maupun Tim Satgas Covid-19 untuk dilakukan kajian bersama,” ujar Suripto.

Suripto menjelaskan, dalam tahapannya, pihaknya membuat protokol dari Satgas Covid – 19, yang harus dilengkapi dan kemudian dilaksanakan simulasi. Dan dari simulasi ini akan dilengkapi lagi, agar lebih benar-benar sesuai dengan harapan bersama. Oleh karena itu, untuk riilnya, tidak menutup kemungkinan, akan dilaksanakan simulasi lagi bersama dengan para siswa.

“Sebelum melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka dengan melibatkan murid, sekolah telah memberikan sosialisasi kepada para wali murid terkait perizinan maupun segala aturan yang diterapkan, apabila wali murid menginginkan anaknya mengikuti simulasi sekolah tatap muka,” pungkasnya.

Pewarta : Purwoko

Tinggalkan Balasan