RUSIA – Kilasfakta.com, Survei Terbaru Menyebutkan bahwa popularitas Vladimir Putin Naik Menjadi 83% sejak Invasi Rusia ke Ukraina. Menurut lembaga survei Levada Center yang dinilai independen, Lebih dari 80 persen orang Rusia mendukung tindakan Presiden Rusia tersebut. Jajak pendapat yang dilakukan lembaga tersebut menunjukkan bahwa sejak Invasi Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari lalu mendapat dukungan dari Masyarakat Rusia.
Pemerintah Rusia dan Perdana Menteri Mikhail Mishustin juga meningkatkan peringkat persetujuannya, menurut survei Levada yang dikutip kantor berita AFP, Kamis (31/3/2022). Dukungan jajaran petinggi Rusia tersebut semakin menguatkan langkah Putin dalam melancarkan tindakan tersebut.
Putin beralasan dilancarkannya operasi militer di Ukraina adalah untuk menindak “genosida” penutur bahasa Rusia di sana. Putin juga menuduh negara pro-Barat itu memiliki hubungan dekat dengan NATO. Kedekatan Ukraina dengan NATO tersebut dianggap menjadi ancaman serius bagi Rusia.
Jika popularitas Vladimir Putin meningkat di Rusia namun berbeda halnya bagi aliansi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya atau aliansi Barat. Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Vladimir Putin sebagai penjahat perang. Pernyataan Biden itu memantik kemarahan pejabat Rusia.
Melansir BBC, Biden menyatakan itu secara spontan sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan di Gedung Putih. “Saya pikir dia adalah penjahat perang,” kata Biden pekan lalu. Ini adalah kali pertama Biden mengutuk Presiden Putin.
Sebelumnya, awal bulan ini ketika ditanya apakah menurutnya Rusia melakukan kejahatan perang, dia mengatakan Gedung Putih mengikuti peristiwa di Ukraina dengan cermat. Hal ini menunjukkan sikap kehati-hatian yang ditunjukkan oleh Biden.
Spontan, pihak Kremlin langsung merespons pernyataan Joe Biden tersebut. Juru bicara atau Sekretaris Pers Federasi Rusia Dmitry Peskov mengatakan, apa yang dikatan biden adalah “retorika yang tak termaafkan”.
Peskov bahkan menyebut, retorika seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan dari pemimpin yang negaranya telah menjatuhkan bom yang telah menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia.
Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, mengatakan ungkapan Biden yang menyebut Putin adalah penjahat perang berasal dari hatinya setelah melihat gambar “biadab” dari kekerasan di Ukraina.
Dia mencatat bahwa ada proses hukum terpisah, yang dijalankan oleh Departemen Luar Negeri, untuk menentukan kejahatan perang – dan itu sedang berlangsung secara terpisah.
“Putin menimbulkan kehancuran dan kondisi yang mengerikan di Ukraina”. Biden menyebutkan bahwa, “tentara Rusia mengebom gedung apartemen dan bangsal bersalin … ini adalah kekejaman. Ini adalah kemarahan dunia,” tulis akun Twitter resmi presiden Joe Biden.
Sumber: Tribunews.com
Editor: Wiji Kilasfakta