KARANGANYAR – Kilasfakta.com, PT. Rumpun Sari Kemuning 1 merupakan salah satu perusahaan yang memiliki perkebunan teh di wilayah Karesidenan Surakarta yaitu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Hasil produksi perusahaan berupa bahan baku teh hijau yang produknya dijual ke beberapa perusahaan teh di Indonesia serta di export ke Afghanistan. Teh yang merupakan hasil produksi perusahaan berasal dari buruh pemetik teh atau sering disebut dengan tenaga panen. Buruh pemetik teh memiliki dua peran yaitu peran reproduktif dan produktif. Peran reproduktif yaitu melaksanakan pekerjaan rumah tangga dan peran produktif yaitu berpartisipasi dalam mencari nafkah sebagai buruh pemetik teh.

Pada umumnya peran perempuan melaksanakan pekerjaan rumah tangga, tetapi karena tuntutan ekonomi, perempuan memilih bekerja sebagai buruh pemetik teh. Perempuan menjadi buruh pemetik teh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pendidikan anak. Mayoritas suami para buruh pemetik teh bekerja sebagai petani. Akan tetapi pekerjaan tersebut tidak bisa diandalkan karena hasil dari bertani hanya dikonsumsi untuk sendiri.

Pekerjaan sebagai petani memiliki banyak waktu luang di rumah. Mereka bekerja mulai pukul 06.00 sampai dengan 13.00 WIB, meskipun suami memiliki waktu luang di rumah, tetapi suami tidak membantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Kedudukan Suami dan istri dalam rumah tangga menurut Budaya Jawa tidak sama, suami memiliki kekuasaan lebih besar daripada istri dan istri harus tunduk pada suami.

Pandangan Budaya Jawa tersebut dapat diketahui pada penelitian ini dengan kasus bahwa perempuan memiliki dua peran yaitu peran reproduktif dan produktif, Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi perempuan memilih tetap bertahan sebagai buruh pemetik teh, peran perempuan dalam rumah tangga berdasarkan tiga aspek (aspek aktivitas, aspek akses, dan aspek kontrol), penerapan Budaya Jawa dalam Rumah Tangga berdasarkan tujuh indikator masak, macak, manak, wedi, gemi, gemati dan laki-laki sebagai pemimpin). Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive karena PT. Rumpun Sari Kemuning 1 memiliki tenaga panen atau buruh pemetik teh yang kebanyakan semua tenaganya adalah perempuan.

Disisi lain, setiap perusahaan diharapkan menghasilkan produk yang berkualitas dan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Untuk menghasilkan produk tersebut maka perlu diadakan proses Quality Control pada setiap proses produksi serta terobosan-terobosan, inovasi dalam meningkatkan kualitas produksi pula.

Seperti halnya pada proses produksi dalam pembuatan teh hijau di PT. Rumpun Sari Kemuning sudah sesuai dengan standar SNI. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi teh hijau di PT. Rumpun Sari Kemuning adalah pucuk tanaman teh yang berasal dari kebun milik perusahaan.

Head Operasional Manager, Didin Komarudin juga mengatakan pucuk daun teh diangkut dengan truk menuju pabrik. Setelah sampai di pabrik kemudian ditimbang dan daun dihamparkan untuk mengurangi air yang menempel pada daun teh. Proses pengolahan dimulai dari pelayuan dengan mesin hung selama 10 menit, penggulungan dengan mesin press roller, pengeringan awal dengan mesin ECP dengan suhu 110-135 °C, pengeringan akhir I dengan mesin rotary dryer dengan suhu 100 °C dan pengeringan akhir II dengan mesin Ball Tea dengan suhu 100 °C selama 6-12 jam.

Industri hilir PT rumpunsari Kemuning dimana unit usaha industri hilir PT rumpun Sari Kemuning yang mempunyai visi yaitu menghasilkan produk yang berkualitas tinggi sehingga dapat bersaing di pasar sedangkan misi adalah memuaskan konsumen dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen yaitu menghasilkan produk yang berkualitas sedangkan tujuan PT Rumpun Sari Kemuning adalah memaksimalkan keuntungan dengan mengepankan proses GMT atau goods Manufacturing practice dan tam total quality management dalam proses pengolahan yang baik dan benar dengan bahan teh pilihan yang mengedepankan teh yang berkualitas dan sesuai dengan standar mutu permintaan pasar.

“Proses awal dalam kegiatan penyediaan bahan baku teh Kemuning adalah pemetikan pemetikan dilakukan oleh petani-petani di perkebunan dengan memetik tunas-tunas teh beserta daunnya yang masih muda untuk kemudian diolah menjadi produk teh kering yang jadi,” ungkapnya.

Didin menambahkan, hasil sortasi teh hijau di PT. Rumpun Sari Kemuning I dibagi menjadi dua grade: 1. Grade I terdiri PSK (Peko Super Kecil), PSB (Peko Super Besar) dan CM (Chun Me) 2. Grade II terdiri dari lokal I (bentuk kecil), lokal 2 (bentuk besar), tulang, dust dan kempring.

Lanjut dia, setelah teh dikelompokkan dalam masing-masing grade dilakukan pengendalian mutu produk akhir yaitu untuk menilai teh yang dihasilkan dengan membandingkan standar kualitas yang telah ditentukan. Pengujian mutu teh dilakukan dengan 3 cara yaitu Uji Kadar Air Daun Teh, Analisa Kering dan Uji Organoleptik.

“Unit usaha Industri hilir PT rumpunsari Kemuning dimana juga unit pengolah yang berlanjut dari teh panenan langsung hasil perkebunan, nah disini Teh kita olah menjadi dua bagian yaitu teh yang fungsional mengandung senyawa bioaktif yang diperlukan oleh tubuh atau disebut teh kesehatan ada dua yang satu namanya peko super organik dan yang satu namanya peko super organik,” jelasnya.

Selain itu, hasil organoleptik di PT. Rumpun Sari Kemuning yaitu air seduhan berwarna kuning kehijauan dan cerah, rasa air seduhan sepet dan bau khas teh hijau tanpa benda asing. Sedangkan untuk ampas seduhan berwarna hijau kecoklatan. Dengan melihat hasil penilaian organoleptik diatas dapat disimpulkan bahwa teh hasil produksi dari PT. Rumpun Sari Kemuning sudah memenuhi SNI teh hijau.

“Untuk kualitas ekspor yang kedua yakni teh Muning hijau organik yang kualitas lokal, sedangkan untuk teh-teh konvensional kita mengolah menjadi beberapa, pertama teh kuning racik ya ini teh wangi yang dibalut dengan Melati pesisi, yang kedua teh Muning wangi di mana olahan teh Muning wang, ini menggunakan bahan dasar petikan
hasil kebun teh Kemuning yang dibalut dengan Melati Gambir atau bunga melati.” tambah dia.

Sama halnya yang diungkapkan Herus Purwanto selaku Tea Master (Ahli Teh) perusahaan, dia menyampaikan di PT Rumpun Sari Kemuning teh Muning ori adalah teh khas asil kebun teh Muning di mana alami tidak menambahkan apapun di dalamnya apalagi berbau kimia.

“Ya, jadi ini olahan single Origin namanya, kemudian yang terakhir ada teh biting ini teh sejak zaman dahulu kala di mana zaman nenek moyang kita susah mendapatkan teh kualitas bagus sehingga mengolah apa adanya teh berasal dari ranting-ranting teh atau tulang-tulang teh lalu kita olah seperti ini,” bebernya.

Lebih lanjut, karya terobosan yang makin ditingkatkan tersebut saat ini rasanya lebih gurih dan lebih nikmat serta aroma teh dengan citra rasa khas dari kebun teh Kemuning itu sendiri.

“Dengan demikian teh Kemuning ini asli melalui tahap pengemasan pengemasan teh hijau yang dilakukan dengan bahan pembungkus kantong kertas yang di dalamnya dilapisi aluminium foil dan untuk memasarkannya biasanya dikemas dengan kantong kertas atau kantong plastik dalam ukuran kemasan yang bervariasi.” tambahnya.

(Awi-Hendro)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *