KUDUS -Kilasfaktacom, MAN 2 Kudus merupakan madrasah dibawah pengelolaan Kementerian Agama Republik Indonesia. MAN 2 Kudus merupakan sekolah yang terletak di Jalan Mijen, Mijen, Prambatan Kidul, Kec. Kaliwungu, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Dibawah kepemimpinan Kepala Madrasah Drs. H. Shofi, M.Ag. Madrasah ini semakin melaju dengan berbagai prestasi.
Nama MAN 2 Kudus sudah tidak asing bagi masyarakat kabupaten Kudus dan sekitarnya. Untuk lingkup Jawa Tengah saja, madrasah ini dikenal sebagai MAN unggulan. Madrasah ini merupakan alih fungsi dari PGAN Kudus sejak tahun 1992. Biaya pengelolaan Madrasah ini berasal dari pemerintah / DIPA dan swadaya dari orang tua siswa melalui Syahriyah.
Proses pendirian madrasah ini diawali dari pendirian SGAI (Sekolah Guru Agama Islam) pada tanggal 1 September 1950 khusus untuk kelas putra sebagai Instelling Besluit Departemen Agama RI tanggal 25 Agustus 1950 nomor 167/A/Cq. Kemudian nama SGAI diubah menjadi PGAP dengan Keputusan Menteri Agama No. 7 tahun 1951.
MAN 2 Kudus merupakan madrasah/sekolah berbasis riset. Madrasah ini mempunyai beberapa program akademik unggulan. Program tersebut antara lain adalah, BCS Sains Boarding, BCS Sains Non Boarding, BCS Sains Tahfidz Mitra Pondok, BCS Bahasa Boarding School, dan BCS Keagamaan Mitra Pondok.
Madrasah ini mempunyai segudang prestasi baik dalam bidang riset sains dan bidang-bidang yang lain. Berbagai Medali kejuaraan diperoleh siswa-siswi MAN 2 Kudus pada berbagai kejuaraan.
Antusiasme lulusan SMP maupun MTs untuk melanjutkan di MAN 2 Kudus sangat besar. Ribuan pendaftar berbondong-bondong mendaftar di MAN 2 Kudus. Namun madrasah yang sangat mementingkan kualitas ini hanya menerima siswa dengan jumlah yang terbatas. Pada penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2022-2023 hanya diterima pada program BCS Sains Boarding sebanyak 68 siswa (2 kelas), BCS Sains Non Boarding sebanyak 50 siswa, BCS Sains Tahfidz Mitra Pondok sebanyak 36 siswa (1 kelas), BCS Bahasa Boarding School sebanyak 33 siswa (1 kelas), dan BCS Keagamaan Mitra Pondok sebanyak 34 siswa (1 kelas).
Editor: Wiji Kilasfakta