Oleh : Suhartono, S.Pd.SD (Guru SDN Kalikalong 01, Kecamatan Tayu)
Dalam melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik, seorang guru harus selalu mengembangkan kompetensi dan tekniknya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Banyak dijumpai guru kurang memperhatikan teknik yang digunakan dalam mengajar. Banyaknya muatan pelajaran yang harus dikuasai oleh guru, membuat sebagian besar guru menerapkan metode ceramah setiap hari sehingga peserta didik merasa jenuh, bosan, bahkan malas-malasan mengikuti proses pembelajaran. Permasalahan tersebut berakibat pada penurunan prestasi belajar peserta didik. Sebagai seorang guru, harus pandai mengelola kelas, menjadikan suatu pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan sehimngga berkesan bagi peserta didik. Di kelas 6 peserta didik SDN Kalikalong 01 penulis menemukan sebuah kasus bahwa ketika pembelajaran sedang berlangsung ada beberapa siswa yang asyik berbicara dengan temannya ketika guru sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Hal tersebut sangat menggannggu proses belajar mengajar didalam kelas. Pada materi Masyarakat Sehat Negara Kuat, hasil belajar rata-rata dibawah KKM kelas dikarenakan guru menggunakan model pembelajaran secara konvensional, sehingga siswa merasa bosan dan tidak antusias pada pelajaran. Penulis akhirnya mengubah metode pembelajaran dengan metode yang variatif, yaitu metode pembelajaran kooperatif tipe Share Your Information/ SYI (Berbagi informasi). Metode pembelajaran ini menekankan pada partisipasi aktif dan terjalinnya kerjasama siswa dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia termasuk dari bagian pembelajaran PAKEM, yang mempunyai ciri-ciri menyenangkan. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang ramah bagi anak sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar. Dalam pelaksanaannya model ini lebih menekankan kepada trasformasi pengetahuan dalam bentuk penyampaian materi/ informasi yang relevan dengan cara yang menyenangkan bagi siswa dan guru yang melibatkan semua hal dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah pembelajaran ini antara lain: Pertama, Guru mengawali pembelajaran dengan apersepsi dan memberikan motivasi belajar pada siswa. Kedua, peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 orang dan setiap kelompok memilih ketua kelompok. Ketiga, Guru menjelaskan rencana pembelajaran dan mempersiapkan materi pembelajaran didalam sebuah amplop kepada setiap ketua kelompok.
Keempat, Guru memberikan aba-aba sebagai intruksi dimulainya kegiatan dan memberikan batasan waktu 3 sampai 5 menit. Kelima, Setiap ketua kelompok memulai kegiatan dengan membuka amplop, membaca, dan menghafal materi yang terdapat dalam amplop tersebut. Keenam, ketua kelompok membagikan materi/ informasi kepada anggota kesatu, anggota kesatu membisikkan anggota kedua, dilanjutkan secara berantai dan berurutan sampai anggota terakhir. Ketujuh, anggota terakhir disetiap kelompok menuliskan informasi materi tersebut. Selanjutnya ketua kelompok membagikan kembali informasi yang diperoleh dari anggota terakhir tersebut kepada setiap ketua kelompok. Kemudian setiap ketua kelompok menginformasikan lagi ke setiap anggotanya hingga semua informasi atau materi tersebut terkumpul. Kedelapan, Secara bersama-sama guru melakukan evaluasi jalannya kegiatan pembelajaran, mengklarifikasi, membuat kesimpulan. Melalui penerapan metode Berbagi Informasi ini harapan penulis agar dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa dalam bentuk interaksi sosial, memupuk kerjasama tim, dan berupaya mengasah daya ingat anak. (*)