PATI – Kilasfakta.com, Lebih dari sepekan, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah dilaksanakan oleh semua satuan pendidikan. Rasa jenuh, kecewa, dan ingin berontak, muncul pada hampir semua wali murid atau orangttua siswa. Kondisi ini mayoritas muncul pada orangtua yang putra-putrinya masih duduk di bangku SD kelas kecil. Orangtua harus bersabar mendampingi buah hati tercintanya dalam belajar daring.

“Anak-anak sekarang ini kan wajib mengikuti pembelajaran secara daring. Padahal, anak-anak kita, terutama yang duduk di bangku kelas satu, kelas dua, dan kelas tiga SD ini mayoritas belum banyak memahami soal HP android. Jadinya, yang kita orangtua yang harus bersungguh-sungguh mendamping anak. Belum lagi kalau ada tugas, kita juga yang membantu mengerjakan,” ujar seorang Ibu yang sedang mendampingi putrinya mengikuti daring.

Dia pun menambahkan, selain memiliki kesibukan sebagai seorang Ibu Rumah Tangga, dirinya mengaku banyak yang tidak mengetahui persoalan yang diajarkan guru. Sehingga, terkadang, muncul rasa jengkel, dan lain sebagainya. “Kita pinginnya, anak-anak bisa belajar di sekolah, bisa diajar langsung oleh Bapak Ibu guru. Kalau kebanyakan di rumah, anak-anak justru malah banyak bermain HP, terutama main Game,” lanjutnya.

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi D DPRD Kaupaten Pati, Diddin Syafrudin mengaku turut prihatin dengan kondisi seperti ini. Namun demikian, lanjut Diddin, persoalan bersama terkait dengan kesehatan, menjadi hal penting juga untuk diperhatikan. “Kebijakan Pembelajaran Jarak jauh atau PJJ ini kan sebagai bentuk kehati-hatian pemerintah untuk tetap menjaga kesehatan, meminimalisir penyebaran covid-19,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Anggota Komisi D DPRD Pati dari Fraksi Nasdem ini berharap, kasus Covid-19, terutama di wilayah Kabupaten Pati dapat segera menurun, dan PPKM juga menurun, sehingga anak-anak bisa mengikuti Pembelajaran Tatap Mula atau PTM. “Oleh karena itu, kamijuga mengajak masyarakat untuk segera mengikuti vaksinasi, agar cakupan prosentase vaksinasi semakin tinggi, imunitas masyarakat juga semakin kuat, dan tidak rentan terpapar virus corona. Sehingga, PTM bisa dilaksanakan secara aman dan nyaman,” pungkasnya.

Pewarta : Purwoko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *