Oleh: Yuli Ariyanti, S.Pd.SD (Guru SDN Suwaduk 01, Kec. Wedarijaksa, Kab. Pati)
Matematika merupakan pelajaran dasar yang berperan sangat penting. Materi dasar matematika seperti berhitung dan penjumlahan bilangan memberikan manfaat yang siignifikan dalam kehidupan sehari-hari. Segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari seperti jual-beli dan menghitung jumlah benda yang ada di sekitar membutuhkan kemampuan menjumlahkan bilangan.
Sebagian besar negara memiliki standardisasi akademis yang mengharuskan siswa kelas 1 SD memahami konsep penjumlahan dan pengurangan hingga angka 20. Padahal siswa secara umum merasa kesulitan untuk menjumlahkan bilangan yang hasilnya di atas 20. Kesulitan tersebut muncul karena siswa belum memahami konsep penjumlahan bilangan cacah jika hasilnya diatas 20, belum mengerti cara penjumlahan 2 angka, dan konsep menyimpan dalam penjumlahan bersusun ke bawah. Atas dasar itulah penulis yang merupakan guru kelas I SD Negeri Suwaduk, Wedarijaksa berusaha untuk menanamkan konsep penjumlahan susun menggunakan teknik manipulasi dengan media Papan Sumpit Hitung. Karena saat ini pembelajaran kembali daring, penulis melakukan kunjungan rumah ke kelompok belajar siswa yang terdiri atas 4-5 siswa. Kunjungan rumah perlu dilakukan karena siswa masih kelas I SD, yang masih membutuhkan bimbingan intens dalam belajar. Tak lupa ketika kunjungan rumah, guru dan siswa tetap menerapkan protokol kesehatan, minimal menggunakan masker.
Papan Sumpit Hitung adalah media berupa papan, beberapa kotak inti, dan sumpit yang berguna untuk meningkatkan keterampilan penjumlahan bilangan bersusun ke bawah dengan teknik menyimpan menggunakan sumpit. Pada dasarnya media ini digunakan dengan menambahkan masing-masing sumpit ke dalam wadah dengan warna yang berbeda sesuai nilai tempat puluhan dan satuannya. Konsep inilah yang akan ditekankan pada media Papan Sumpit Hitung. Jadi ketika sumpit dalam wadah kotak penjumlahan satuan sudah berjumlah 10 atau lebih maka warna sumpitnya akan berubah dan masuk ke wadah kotak puluhan. Karena menggunakan objek benda nyata, media ini akan membuat siswa lebih tertarik untuk belajar matematika, apalagi menggunakan bentuk dan warna yang dibuat semenarik mungkin.
Kegiatan belajar menggunakan media Papan Sumpit Hitung yang dilakukan oleh penulis dimulai dengan mengenalkan media papan sumpit hitung kepada siswa, kemudian mengistruksikan dan mencontohkan cara penggunaan media tersebut. Setiap kelompok kemudian akan mempraktikkan cara menghitung penjumlahan menggunakan media sesuai dengan soal dan arahan dari guru. Guru akan membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan media papan sumpit hitung. Ketika sebagian besar siswa telah mencoba media, guru bersama siswa kemudian menyimpulkan kegiatan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan demikian dilakukan oleh setiap kelompok yang dikunjungi. Selanjutnya, siswa dapat mempraktikkan sendiri cara menghitung menggunakan papan sumpit yang diganti dengan barang-barang yang ada di rumah seperti sendok atau sedotan dan gelas.
Penggunaan media Papan Sumpit Hitung sesuai dengan pendapat Bruner yang menjelaskan bahwa siswa hendaknya diberi kesempatan untuk memanipulasi benda-benda (alat peraga) selama proses belajar. Dengan menggunakan media Papan Sumpit Hitung ini siswa dapat melihat dan mencoba secara langsung media sehingga siswa akan tahu bagaimana keteraturan serta pola yang terdapat dalam benda yang sedang dimainkannya. Siswa menjadi lebih antusias selama proses pembelajaran matematika. Siswa juga lebih memahami konsep penjumlahan susun karena dikaitkan dengan nilai tempat puluhan dan satuan sehingga penguasaan materi penjumlahan siswa juga akan meningkat. (*)