REMBANG – Kilasfakta.com, Tersenyumlah wahai para petani, Tuhan takkan mengkhianati upaya dan kerja keras akan berbuah manis mulai hari ini, besok dan nanti. Tujuan akhir dari bertani bukanlah menumbuhkan tanaman, tetapi menjaga kehidupan….

 

Pertanian membentuk dasar dari masyarakat dan memainkan peran penting dalam pembangunan sosial ekonomi negara. Tanpa kehadiran petani, dunia akan terjadi kelaparan karena produsen makanan tidak ada.

Seiring dengan bertambahnya populasi manusia, beban kerja petani juga makin bertambah. Padahal, tak banyak lagi yang meminati bekerja di sektor pertanian. Belum lagi dengan risiko gagal panen yang cukup besar karena serangan hama atau cuaca tak mendukung.

 

Di era modern, sistem pertanian mulai banyak dikembangkan guna meningkatkan persentasi hasil panen dan membuat makanan lebih terjangkau. Guna meningkaatkan produktivitas dan efeisensi dalam bertani maka perlu dilakukan terobosan kreativitas dalam model bertani yang tidak monoton.

Upaya memberikan pendidikan generasi milinea agar cinta dan peduli pertanian, Yayasan Aswirusani An-Naba pada hari Ahad 21/03/21y bertempat di Aula kantor sekretariat An-Naba melaksanakan pelatihan dan bimbingan metode budidaya ketela rambat midel baru dengan system vertikal (tingkat) yang ditanam dengan menggunakan media sak/ karung bekas.

 

Sasaran bimbingan dan pelatihan bertani model vertikal dengan menggunakan sak ini adalah para santri dan anak-anak yatim An-Naba dan wali-wali yatim binaan Aswirusani, di harapkan dengan adanya kegiatan pelatihan ini, anak-anak yatim akan memiliki ilmu dan bekal untuk hidup lebih mandiri terutama kelak jika sudah menginjak usia dewasa dan telah berumah tangga. Hadir dalam kegiatan penyuluhan bertani dan doa bersama ketua RT 02 Bambang Puryanto dan Mbah Khamim selaku kesra di desa Pandean “Saya setuju, bila anak anak yatim ini di kader dan diberi kail nya, sebab kalau hanya diberi ikannya akan segera habis” terang Bambang Puryanto ketua Rt 02 dalam sambutanya.

Adapun materi pendidikan dan pelatihan budidaya ketela rambat model tanam vertikal menggunakan sak secara detail diuarikan oleh Taufiq sebagai berikut.

 

Ubi Jalar atau Ketela Rambat adalah salah satu jenis tanaman umbi yang kaya akan karbohidrat. Tanaman umbi ini bernama latin _Ipomoea batatas_ . Terdapat 3 jenis ubi jalar yaitu ubi ungu, ubi kuning/oranye dan ubi putih.

 

 

Banyak orang mencoba membudidayakan ubi jalar baik itu menanamnya di pekarangan rumah, kebun atau ladang, namun selain ditanam ke lahan tanam langsung, ubi jalar dapat ditanam di pot, karung bekas atau wadah lainnya. Berikut adalah cara menanam ubi jalar dalam pot, polybag atau karung bekas:

 

*Persiapan Bibit Ubi Jalar*

Ubi jalar yang akan digunakan sebagai bibit adalah ubi jalar yang sudah matang, cukup tua dan sehat. Jika sudah siap, selanjutnya batang pohon umbi jalar di potong sekitar tiga mata tunas atau sekitar 10 sampai dengan 15 cm.

 

*Penanaman Bibit Ubi Jalar*

Siapkan media tanam terlebih dahulu berupa campuran tanah halus dan pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2 : 1.1 Jika media tanam telah siap, masukkan media tanam tersebut ke dalam karung hingga karung terisi penuh. Selanjutnya buatlah lubang di tengah media tanam dengan ukuran sekitar 5 cm x 5 cm x 10 cm.

Jika sudah siap semua, selanjutya lakukan penanaman bibit ubi jalar ke dalam lubang tanam yang telah dibuat.

 

*Perawatan Tanaman Ubi Jalar*

Lakukan penyiraman secara rutin sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari. Kecuali pada saat hujan, tidak perlu dilakukan penyiraman kembali. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor.

 

Lakukan pula pemupukan agar unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman ubi jalar. Pemupukan ini dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang, pemupukan tersebut dilakukan setiap 2 minggu sekali. Jika dirawat dengan baik, ubi jalar dapat dipanen setelah berusia 4-5 bulan.

 

 

Keuntungan menanam umbi jalar dengan system poliback atau menggunakan sak bekas ini, selain efisien juga tidak terlalu membutuhkan lahan luas, menghasilkan produksi panen yang bagus dan memanennya pun sangat mudah.

Perhitungan modal tanam dalam satu sak hanya sekitar lima ribu rupiah, meliputi pasir, sak bekas kompos dan tanah. Bila sudah usia panen per sak bisa memperoleh hasil panen lebih kurang antara 10 kg hingga 15 kg, andai bisa menanam 500 sak tanaman ketela, maka bisa menghasilkan panen 5000 kg atau lima ton ketela, bila per sak bisa dijual Rp. 4000 x 1000 kg maka akan menghasilkan Rp. 20.000.000. di potong biaaya modal dan pemanenan Rp2.500.000. maka masih ada keuntungan Rp.17.500.000. demikian urai Taufiq saat memberikan gambaran analisa menanam ketela menggunakan media sak bekas. Mad

Tinggalkan Balasan