Noto Subiyanto, Anggota Komisi D DPRD Pati

PATI – Kilasfakta.com, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi hingga saat ini masih menjadi pilihan bagi sekolah di Kabupaten Pati. Meskipun banyak menghadapi kendala, namun kebijakan ini masih diberlakukan bagi dunia pendidikan di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Pati. Beruntung, Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuan kuota kepada pelajar, mahasiswa, guru maupun dosen untuk pembelajaran daring.

Kebijakan ini disambut baik oleh sejumlah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati. “Kami sangat mengapresiasi atas kebijakan tersebut. Selama ini, yang menjadi salah satu keluhan warga, atau wali murid adalah pembelian kuota internet bagi putra putrinya untuk dapat mengikuti belajar secara online. Kalau pemerintah memberikan bantuan kuota, sekali lagi, kami sangat apresiasif,” ujar Noto Subiyanto anggota Komisi D DPRD Pati kepada wartawan, Senin (2/11/2020).

Menurut politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, dengan adanya bantuan tersebut, wali murid tidak lagi terbebani dengan pembelian kuota, apalagi pada masa kondisi yang hampir mayoritas masyarakat terkena dampak pandemi covid-19. “Para siswa, dan guru, juga akan lebih leluasa, lebih nyaman dan tentu saja makin lancar dalam melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh, atau daring,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makariem telah mengalokasikan dana sebesar Rp 7,2 triliun untuk bantuan kuota selama empat bulan ke depan, terhitung dari September 2020 lalu. Siswa akan mendapat 35 GB per bulan, guru akan mendapat 42 GB per bulan, serta mahasiswa dan dosen 50 GB per bulan.

Pewarta : P. Woko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *