Oleh: Arif Hidayatulloh S.Sos

Guru BK MTs Tarbiyatul Banin Winong Pati

Mahasiswa S2, Pascasarjana MPI IAIN KUDUS

 

Manusia yang cerdas dalah mereka yang mampu memberikan nilai pada sesuatu yang biasa menjadi lebih berguna. Seperti halnya orang kreatif yang merubah sampah menjadi suatu karya yang menarik. Seperti petani yang mengolah tanah guna menyuburkan tanah, dan seperti seorang dokter yang mampu mendiagnosis penyakit pasiennya. Begitu pula seorang Guru BK, yang harus mampu mengenali dan memahami kondisi siswa di sekolah, untuk mampu memfasilitasi siswa dan membantu siswa untuk membentuk konsep diri yang sesuai dengan dirinya.

Oleh karena itu seorang Guru BK selayaknya orang kreatif, harus mampu membantu siswa menjadi lebih berguna dengan dirinya. Seperti seorang petani, harus mampu mengolah dan menemukan potensi siswa guna membangun kepercayan diri untuk masa depannya. Seperti seorang Dokter, harus mampu mendiagnosis dan meramu solusi yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi siswa. Untuk itu seorang guru BK harus mampu memahami kondisi siswa, untuk memberikan layanan BK yang tidak hanya efektif tapi juga efisien. Untuk menciptakan layanan yang tepat dan efisien tentunya harus dibangun dengan pondasi yang kuat untuk menghadapi berbagai macam permasalahan siswa yang tidak pernah berkurang, melainkan semakin berkembang.

Layanan bimbingan dan konseling merupakan upaya untuk memfasilitasi siswa dalam memahami diri, menerima diri dengan segala kekuatan dan kelemahannya, memahami lingkungan dan mampu mengambil keputusan serta memberikan arahan terhadap perkembangan siswa. Seperti dikatakan bahwa bimbingan dan konseling adalah upaya sistematis, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh guru BK atau konselor untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/ konseli dalam mencapai kemandirian. Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sitem pendidikan pada setiap satuan pendidikan, yang berupa memfasilitasi dan memandirikan peserta didik/ konseli agar mencapai perkembangan yang utuh dan optimal (Kemendikbud, 2016:8) Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai:

Kebahagian hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, Kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, Hidup bersama dengan individu-individu lain, Harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. (Wardati dan Jauhar 2011:28) Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk: Mengenal dan memahami potensi, kekuatan dan tugas- tugas perkembangannya, Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada dilingkungannya, Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut, Memahami dan mengatasi kesulitan- kesulitan sendiri Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga tenpat kerja dan masyarakat, Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya; dan Menggunakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara tepat dan teratur secara optimal.

Secara khusus bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar (akademik), dan karir. (Yusuf dan Nurihsan, 2010:13-14)

Tujuan bimbingan dan konseling tersebut diatas memberikan gambaran tentang pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah, karena dengan adanya tujuan bimbingan dan konseling, maka pelaksanaan bimbingan dan konseling di Sekolah akan benar-benar memberikan hasil yang positif bagi konseli dan bimbingan dan konseling akan diminati oleh konseli sebagai sasaran layanan. Semakin jelas dan kesesuaian suatu layanan BK dengan kondisi siswa, maka akan semakin jelas dan tercapainya tujuan BK di sekolah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *