Supeno, S.Pd.SD
Guru SD Negeri Pakis
Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati
Pembelajaran yang dilaksanakan dengan cara tatap muka atau PTM, sangat berbeda dengan pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh atau online. Dalam menyampaikan materi pelajaran secara daring atau online tentu saja akan lebih sulit daripada pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka. Kita tahu bahwa selama masa pandemic covid-19 pembelajaran harus dilaksanakan secara daring/online.
Pembelajaran jarak jauh atau daring sudah kita laksanakan lebih dari dua tahun terakhir. Dimasa Pandemi seperti sekarang ini, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengemas materi pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik serta transfer ilmu dapat berjalan dengan baik dan lebih mengena.
Pandemi covid-19 berdampak sangat besar terhadap hamper disemua unsur kehidupan dimuka bumi ini. Dampak yang sangat besar juga dapat kita rasakan dalam dunia pendidikan. Tentu hal itu menimbulkan permasalahan terutama dalam pembelajaran di sekolah. Salah satu permasalahan yang penulis rasakan salah satunya adalah sangat rendahnya kemampuan membaca dan menulis anak kelas IV di sekolah tempat penulis mengajar. Bayangkan akibat pandemic ini banyak anak didik yang sudah duduk di kelas IV tetapi masih belum membaca dan menulis. Hal itu sangat menghambat kelancaran dalam proses pembelajaran di kelas. Apalagi pembelajaran yang disampaiakan harus dengan moda daring, dimana akan lebih banyah memberikan informasi atau pesan lewat tulisan. Tampubolon (1990: 7) menjelaskan bahwa kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi bacaan secara keseluruhan.
Pada tulisan kali ini penulis akan membagikan pengalaman penulis dalam menggunakan media pembelajaran terutama pembelajaran daring atau online. WatsApp atau lebih dikenal dengan WA ternyata tidak hanya bisa digunakan sebagai sarana komunikasi seperti berkirim pesan teks, mengirim pesan suara, mengirim foto, video, dokumen, dan file lainya. Aplikasi WatsApp ternyata juga bisa kita gunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan pengalaman penulis, bahwa WatsApp atau WA bisa meningkatkan keterampilan membaca dan menulis siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Cara yang penulis lakukan adalah dengan membuat kesepakatan antara guru dan anak didik melalui group kelas. Dalam mengirim pesan kepada guru baik melalui WatsApp group atau pesan pribadi harus dengan pesan tertulis, tidak boleh menggunakan pesan suara. Hal itu ternyata bisa mendorong dan meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis dengan tata bahasa yang baik dan benar. Selain itu untuk meningkatkan keterampilan membaca, peserta didik ditekankan untuk membiasakan diri membaca dengan cermat semua informasi atau pesan yang disampaikan oleh guru melalui WatsApp group kelas.
Dari pengalaman tersebut dapat penulis simpulkan bahwa WatsApp atau WA adalah salah satu media yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis pada siswa sekolah dasar. Media WatsApp efektif untuk dijadikan media pembelajaran terutama pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi seperti sekarang ini. (*)
Artikel ini juga diterbitkan di Media Kilas FAKTA Edisi 197