Oleh: Kiswati, S.Pd.
Guru Kelas VI SD Negeri Gadu 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati
Pada era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat seperti sekarang ini, manusia tidak bisa lepas dari kegiatan membaca. Untuk memperoleh informasi pokok atau informasi utama yang dibutuhkan, diperlukan keterampilan membaca pemahaman yang baik. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi serta memahami maksud atau makna tersirat yang ada pada suatu teks bacaan sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh pembaca. Keterampilan ini sangat diperlukan untuk menentukan ide pokok atau informasi pokok dari suatu teks.
Saat membaca, siswa dituntut untuk aktif dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tahapan ini sangat penting karena akan sangat berpengaruh pada sejauh mana siswa dapat memahami informasi yang diperoleh dengan baik. Namun pada kenyataannya sebagian besar siswa masih memiliki kemampuan membaca pemahaman yang rendah. Hal tersebut juga terjadi di sekolah penulis, tepatnya di kelas VI SD Gadu 01 Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti ketidakmampuan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat, penekanan bahan pelajaran yang terlalu teoretis, dan kurangnya kegiatan praktis dalam rangka membina dan meningkatkan kemampuan membaca siswa.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis memiliki alternatif penyelesaian untuk menggunakan model pembelajaran Circuit Learning dalam rangka memacu keterampilan menemukan ide pokok dari suatu teks. Penggunaan model ini ditujukan pada muatan pembelajaran Bahasa Indonesia Tema 8 Bumiku. Dengan meningkatnya keterampilan menemukan ide pokok, siswa akan lebih mudah dalam memperkirakan dan menyampaikan informasi yang diperoleh dari suatu teks bacaan.
Model circuit learning merupakan model pembelajaran yang menggunakan daya pikiran dan perasaan secara maksimal melalui pola penambahan dan pengulangan (Huda, 2013:311). Pola penambahan dari peta konsep yang dimaksud yaitu guru akan menjelaskan materi ide pokok paragraf melalui peta konsep, kemudian siswa secara berkelompok membuat peta konsep sendiri sesuai dengan materi yang telah mereka pahami sesuai daya kreativitasnya masing-masing yang termasuk pada pola pengulangan. Sementara pola penambahan dari rangkuman, siswa akan mendapatkan penjelasan materi dengan melakukan tanya jawab selama pembelajaran. Kemudian di akhir pembelajaran siswa akan membuat sebuah rangkuman untuk menulis hasil pengetahuan yang diperoleh agar dapat dipelajari kembali.
Langkah model circuit learning yang diterapkan penulis untuk memacu keterampilan menemukan ide pokok adalah sebagai berikut. (1) mengondisikan situasi belajar kondusif dan fokus; (2) melakukan tanya jawab tentang materi yang dipelajari; (3) menempelkan kemudian menjelaskan peta konsep yang telah dibuat; (4) membagi siswa menjadi beberapa kelompok; (5) membagikan lembar kerja siswa untuk menuliskan ide pokok teks pada peta konsep menggunakan bahasanya sendiri; (6) setiap kelompok mempresentasikan peta konsep yang telah dikerjakan; dan (7) memberikan apresiasi bagi kelompok dengan presentasi terbaik serta memberikan semangat kepada kelompok lainnya untuk berusaha lebih giat lagi.
Dengan diterapkannya model circuit learning pada siswa kelas VI SD Gadu 01, hasil belajar siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jadi dapat dikatakan bahwa model ini dapat memacu keterampilan menemukan ide pokok serta meningkatkan kreativitas siswa dalam merangkai kata menggunakan bahasanya sendiri.
EDISI: 197 / TH – XIII 1 – 15 April 2022 Hal. 4
ISSN: 2548 – 2963