Oleh. Asrofah, S.Pd.SD.
(Guru SDN Margomulyo Kec. Tayu Kab. Pati)
Pembelajaran Tema persatuan dalam perbedaan mata pelajaran IPS pada “Kompetensi Dasar 3.4 Memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera” di SDN Margomulyo Kecamatan Tayu Pati hasilnya masih belum sesuai dengan harapan. KKM yang merupakan ukuran keberhasilan pembelajaran belum tercapai secara maksimal. Hal ini menjadi keprihatinan bersama agar pembelajaran di kelas dapat diperbaiki. Pada materi makna proklamasi siswa belum menguasai materi dengan baik. Mereka terkesan hanya menghafal materi dan mudah sekali lupa.
Menghadapi kenyataan tersebut di atas, guru tertarik untuk mendalami dan melakukan tindakan-tindakan perbaikan pembelajaran Tema persatuan dalam perbedaan materi IPS, khususnya pada pokok bahasan makna proklamasi. Alternatif solusi yang dipilih oleh guru adalah menerapkan metode Brainstorming pada pokok bahasan makna proklamasi. Harapan guru adalah terjadinya peningkatan motivasi dan Hasil belajar siswa. Metode ini dianggap sesuai dengan karakteristik materi makna proklamasi.
Suyono (2015:130), berpendapat bahwa Metode Brainstorming merupakan metode pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk melakukan curah pendapat antara satu dengan yang lainnya. Metode ini memungkinkan terjadinya interaksi antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Siswa yang pandai akan mencurahkan seluruh pendapatnya agar agar teman-temannya memahami materi pelajaran. Pada pembelajaran di SDN Margomulyo ini guru mengajak siswa berdiskusi dan melakukan curah pendapat antara siswa yang satu dengan siswa lainnya. Guru berpendapat, metode ini akan meningkatkan pemahaman antar siswa melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil dengan pembahasan mendalam terhadap materi pelajaran.
Pembelajaran lebih bermakna karena adanya interaksi positif antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Siswa yang pandai akan menjadi sumber inspirasi bagi siswa yang kurang pandai. Melalui metode ini terjadi interaksi positif antar siswa. Guru bertindak sebagai fasilitator yang akan meluruskan jika ada pemahaman siswa yang belum sesuai. Curah pendapat antar siswa dalam satu kelompok menjadi sebuah pengalaman baru yang nantinya akan menggoreskan ingatan terhadap sebuah konsep pembelajaran.
Suasana pembelajaran juga menjadi menyenangkan. Siswa dapat berkolaborasi dengan teman satu kelompoknya. Mereka termotivasi untuk menyelesaiakan lembar kerja yang diberikan oleh guru. Ide-ide baru disampaikan oleh masing-masing anggota kelompok. Pembelajaran menjadi lebih bervariasi. Semangat anggota kelompok untuk bersaing dengan teman dari kelompok lain mendorong mereka untuk mempelajari konsep ideal yang ada dalam sumber belajar. Buku merupakan salah satu sumber belajar yang dapat diakses oleh siswa ketika berdiskusi.
Pada akhir pembelajaran dapat dilihat keefektifan metode Brainsotorming. Sebagian besar siswa telah memahami apa ban bagaimana proklamasi kemerdekaan Indonesia. Siswa telah mampu menjelaskan konsep tentang Proklamasi dengan benar. Pembelajaran dianggap berhasil karena tujuan pembelajaran telah tercapai. Tujuan pembelajarannya adalah Melalui Metode Brainstorming siswa mampu memahami makna proklamasi kemerdekaan, upaya mempertahankan kemerdekaan, dan upaya mengembangkan kehidupan kebangsaan yang sejahtera dengan benar.
EDISI: 197 / TH – XIII 1 – 15 April 2022 Hal. 6
ISSN: 2548 – 2963