Oleh: Erlina Yuli Lestanti, S.Pd.SD.
Guru SD Negeri Sumur 03 Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati
Sejak adanya pandemi covid 19 seluruh proses belajar mengajar menggunakan sistem daring yang mana medianya adalah handpone ataupun laptop. Begitu juga yang terjadi di SD saya yaitu di SD Negeri Sumur 03 Kecamatan Cluwak ini. Dimana anak-anak yang semula dibatasi menggunakan handpone apalagi anak-anak SD sekarang bisa dikatakan loss ataupun tanpa batas. Dan penggunaan handpone ini kebanyakan digunakan untuk main game ataupun youtube daripada untuk kegiatan belajarnya. Dan anak-anak sering menggunakan goegle untuk mencari jawaban. Sehingga minat untuk mencari jawaban di buku dengan cara membaca ini jadi ogah-ogahan. Maka setelah adanya Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini saya berusaha membangkitkan minat baca siswa-siswi saya dengan memanfaatkan Pojok Baca.
Pojok baca merupakan sebuah sudut baca yang ada di kelas dan dilengkapi dengan buku tertata secara menarik untuk menumbuhkan minat baca siswa (Faradina, 2017). Sudut baca ini sebagai perpanjangan dari fungsi perpustakaan Sekolah Dasar yaitu untuk mendekatkan buku kepada siswa, buku yang tersediaersedia bukan hanya buku pelajaran tetapi terdapat juga buku non pelajaran. Buku yang ada di pojok baca sebagian diambilkan dari perpustakaan sekolah. Selaras dengan hal tersebut permendikbud tahun 2016 menjelaskan bahwa sudut baca merupakan sebuah lokasi di sudut kelas yang disediakan koleksi buku dan berfungsi sebagai perpanjangan dari perpustakaan. Melalui sudut baca ini siswa dilatih untuk membiasakan membaca buku, sehingga menjadikan siswa gemar membaca. Seperti halnya pojok baca yang terdapat di Sekolah Dasar Negeri Sumur 03 Kecamatan Cluwak.
Pojok Baca saya buat dengan bantuan teman-teman guru yang lain. Saya memanfaatkan sudut ruang kelas V untuk membuat Pojok Baca. Saya juga memberi tulisan-tulisan yang ditempel di dinding Pojok Baca tersebut. Dengan perlengkapan yang sederhana akhirnya pojok baca untuk kelas V sudah jadi dan bisa dimanfaatkan oleh anak-anak. Disini saya siapkan macam-macam buku. Dari buku fiksi ataupun buku non fiksi. Buku-buku ini saya tata rapi dirak-rak buku. Saya juga menyiapkan tikar yang bermotif agar anak-anak tertarik duduk di sana. Juga dilengkapi meja-meja kecil untuk menaruh buku saat anak-anak membaca.
Sebelumnya saya memberi setiap anak lembar prestasi dimana yang isi lembar prestasi ini adalah kolom nomer, tanggal pinjam,tanggal kembali, judul buku, dan ringkasan buku. Tujuan pemberian lembar prestasi ini adalah untuk mengontrol sejauh mana siswa memahami buku bacaan yang mereka pinjam.Dan sudah berapa banyak buku bacaan yang sudah mereka baca dalam seminggu. Kegiatan literasi ini dilakukan sekitar 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Dan saya lakukan 3 kali dalam seminggu. Setiap hari Sabtu lembar prestasinya dikumpulkan. Selain kegiatan membaca dan meringkas buku di Pojok Baca juga saya siapkan mading kelas. Anak-anak tiap hari Sabtu saya beri tugas untuk membuat satu karya baik itu berupa puisi, tips tentang sesuatu, pantun, syair, dll. Dan karya itu dipasang setiap hari Senin. Anak-anak sangat antusias sekali dalam kegiatan ini.
Dengan adanya Pojok Baca di kelas V ini siswa-siswi saya sekarang minat membacanya sudah meningkat. Karena sudah mempunyai Perpustakaan mini di dalam kelas. Dan siswa-siswi saya makin kreatif dalam mengeluarkan kata-kata dalam bahasa tulis. Semoga apa yang saya lakukan bisa menginspirasi teman-teman guru di sekolah saya khususnya.
Artikel ini sudah diterbitkan di Media Kilas FAKTA Edisi 199