Oleh : Yusmi, S.Pd.SD, M.Pd

Guru SDN Lundo, Kecamatan Jaken, Kab. Pati

Pendidikan adalah proses untuk meningkatkan kualitas manusia baik dari segi pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan tenaga pendidik, dimana peserta didik diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan intelektual saja namun juga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Guru memiliki kebebasan dalam merencanakan dan menyusun kegiatan pembelajaran. Guru diberikan kesempatan yang luas untuk mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal. Perancangan model pembelajaran harus dilakukan berdasarkan analisis agar sesuai dengan karakteristik siswa, agar mempermudah siswa dalam menerima materi yang diberikan guru.

Model pembelajaran Problem Based Learnig (PBL) merupakan model pembelajaran berbasis masalah, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah kemudian dilibatkan secara aktif dalam pemecahan masalah tersebut. Dengan menggunakan model pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu berfikir secara kritis dan dapat menganalisis suatu masalah, sehingga siswa selalu aktif mengikuti pembelajaran.

Langkah awal dalam pembelajaran model PBL yaitu dengan memberikan suatu masalah yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, karena akan semakin baik pengaruhnya pada peningkatan hasil belajar (Amir, 2010:22). Dengan kata lain tugas pendidik adalah sebagai fasilitator untuk memenuhi kebutuhan siswa dalam proses belajar, pembelajaran berbasis masalah dapat membantu membentuk pola pikir dari siswa yang terbuka, kritis, dan aktif dalam kehidupannya. Tujuan utama dari model pembelajaran model PBL adalah pengembangan kemampuan untuk berfikir secara kritis dan kemampuan dalam menyelesaikan suatu masalah.

Hasil belajar merupakan kemampuan yang didapatkan oleh peserta didik setelah siswa melakukan kegiatan pembelajaran. Hasil belajar ditandai dengan adanya perubahan sikap seseorang setelah mengikuti pembelajaran, dimana dibagi menjadi 3 bagian yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Kognitif mencakup mengenai seberapa jauh pemahaman dan pengetahuan yang dipahami oleh siswa pada materi yang telah diberikan, sedangkan aspek afektif merupakan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran seperti disipnin, jujur, serta bertanggung jawab, dan bagian yang terakhir yaitu psikomotorik kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat .melakukan komunikasi baik antar siswa atau dengan guru, mencari tau jawaban dari masalah yang diberikan.

Setyawati (2019:93) keaktifan dan hasil belajar tematik siswa mengalami peningkatan setelah melakukan pembelajaran berbasis masalah. Peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa disebabkan karena dalam proses pembelajaran siswa dibiasakan belajar dengan menghadapkan pada suatu masalah,dengan diskusi siswa dapat memperoleh informasi dan berbagi pendapat dengan siswa yang lainnya,sehingga siswa mampu menyelesaikan suatu permasalahan dengan pola pikirnya sendiri. Selama pembelajaran siswa juga aktif dalam menyelesaikan permasalahan,dengan memberikan pendapat,serta melakukan diskusi dengan teman untuk mendapatkan suatu jawaban yang tepat. Peserta didik dalam pembelajaran tidak hanya menerima materi dan mengerjakan tugas,tetapi juga menggunakan nalar untuk memperluas pemahaman yang dimiliki.

Penulis sebagai guru kelas II SD Negeri Lundo Kecamatan Jaken Kabupaten Pati menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran Matematika kelas II semester II, KD 3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3 , dan 1/4 memakai benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan keaktifan siswa dan juga hasil belajar siswa, sesuai harapan. (*)

Artikel ini juga diterbitkan di Media Kilas FAKTA Edisi 197

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *