Oleh: Sriyadi, S.Pd(Guru SD Negeri Wedusan, Kec. Dukuhseti, Kab. Pati)

Satuan pendidikan di Indonesia secara bertahap mulai melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan. Sempat melaksanakan PTMT selama beberapa waktu, seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Pati kini harus kembali menerapkan pembelajaran daring. Guru sebagai motor kegiatan pembelajaran dituntut mampu mengembalikan semangat belajar anak-anak dengan membuat inovasi pembelajaran yang lebih menarik dan efektif.

Pembelajaran daring yang dilakukan selama ini cenderung membuat siswa jenuh dan mengalami kesulitan belajar. Hal tersebut juga dialami oleh siswa kelas IV SDN Wedusan, Dukuhseti yang cenderung malas mengerjakan tugas dan kesulitan memahami materi pelajaran yang cukup kompleks seperti Daur Hidup Hewan pada muatan pembelajaran IPA. Akibatnya, capaian belajar siswa banyak yang kurang dari KKM. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, penulis memilih untuk memanfaatkan media pembelajaran berupa mind mapping.

Menurut Sadiman dkk (2014:7) media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke penerima (siswa) sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa agar tercipta proses belajar yang baik. Fungsi utamanya untuk membantu penyampaian materi menjadi lebih menarik, interaktif, efektif, dan mengubah peran guru ke arah yang lebih positif.

Media pembelajaran yang digunakan penulis adalah mind mapping yang diproyeksikan dalam bentuk power point. Power point tersebut disampaikan melalui aplikasi google meet dengan memanfaatkan fitur share screen ketika melaksanakan pertemuan tatap muka via daring. Menurut Buzan (2013), mind mapping merupakan metode ekspresi yang menggambarkan hasil kinerja otak yang menggunakan beberapa unsur yakni memori, lokasi, keistimewaan, dan asosiasi yang mengarahkan otak kiri dan kanan. Dalam perkembangannya, mind mapping menjadi suatu pola mencatat kreatif sebagai bentuk ekspresi dari hasil pemikiran otak kanan kiri yang diaplikasikan dalam gaya visual dan menggambarkan hasil pemikiran yang bersifat menyeluruh.

Power point Mind Mapping, yang telah disiapkan akan digunakan ketika menjelaskan materi daur hidup hewan. Tampilan slide power point berupa kata kunci dan penjelasan singkat dari materi membuat siswa lebih mudah memahami materi. Agar menarik perhatian siswa, guru menambahlan gambar-gambar yang sesuai dengan materi daur hidup hewan. Setelah menerima materi secara keseluruhan, siswa diberi penugasan untuk membuat mind mapping sendiri berdasarkan kreatifitas masing-masing. Mind mapping tersebut dikerjakan pada buku kemudian difoto untuk dikirimkan melalui chat WA grup.

Tahapan-tahapan dalam membuat mind mapping yaitu: (1) membuat pusat mind mapping yang merupakan ide atau topik utama berwujud gambar yang disertai tulisan; (2) membuat cabang dari topik utama menggunakan warna berbeda pada setiap cabang; (3) membuat cabang lanjutan yang dapat dibuat dengan garis melikuk/melengkung dengan ketebalan yang semakin berkurang seiring bertambahnya cabang baru; (4) menuliskan kata kunci dan penjelasan singkat dari setiap cabang; (5) menambahkan gambar dan warna menarik; dan (6) memperbaiki tata ruang mind mapping agar lebih seimbang.

Penggunaan media mind mapping memiliki beberapa keunggulan antara lain isi materi yang lebih mudah dilihat secara keseluruhan, membuat materi menjadi lebih sedikit karena hanya berupa kata-kata kunci, dan dapat memperkuat daya ingat karena visualnya yang menarik. Hubungan antarmateri juga menjadi lebih jelas karena setiap cabangnya menunjukkan pengelompokan materi. Selain itu, pembuatan mind mapping dapat membangun kreatifitas siswa dan membuat pembelajaran jadi lebih bermakna serta menumbuhkan motivasi belajar siswa.

Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan penulis, penggunaan media mind mapping memiliki dampak positif berupa pemahaman materi Daur Hidup Hewan dan hasil belajar siswa yang meningkat. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *