SEMARANG – Kilasfakta.com, “Bunga ini mungkin tak secantik bunga mawar tapi bunga anggrek sering digunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan. Bunga anggrek mengajarkan tentang perjuangan, pengorbanan dan keabadian”.

 

 

Ada banyak jenis bunga yang ada, salah satunya bunga anggrek. Bunga anggrek menjadi jenis bunga yang terkenal karena keindahannya.

Anggrek atau orchidaceae merupakan suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Umumnya anggrek tersebar di daerah tropika basah.

 

Sebagai salah satu tanaman holtikultura, anggrek memiliki nilai seni dan nilai ekonomi yang sangat tinggi. Keindahan dan keawetan bunganya serta bentuk tanamannya yang artistik menjadi kan tanaman ini memiliki nilai jual tinggi, baik sebagai tanaman hias maupun bunga potong. Oleh karena itu, anggrek memiliki prospek sangat baik untuk dikembangkan dalam usaha agrobisnis. Hal ini pula yang menyebabkan anggrek menjadi suatu komoditi ekspor nonmigas yang harus diperhitungkan guna menambah devisa negara.

 

 

Kegiatan Fordis melalui webinar yang diselenggarakan oleh Kagama Orchids Sabtu 20/02/21 diikuti oleh 580 peserta, mereka terdiri dari para pecinta anggrek, pelaku bisnis anggrek dan para pecinta alam dari seluruh pulau di Indonesia dan juga dari Malaysia.

 

 

Ganjar Pranowo ketua Kagama Indonesia mengakui selalu mendorong berbagai komunitas Kagama untuk terus berkreasi, selain itu banyak pejabat yang bertanya mengenai komunitas Kagama Orchids ini, Ganjar menjelaskan “Kagama Orchids adalah sebuah organisasi yang terdiri dari orang orang yang peduli, pecinta anggrek, kalau pecinta itu ada fesiyen di disitu, ada love di situ, suka relanya muncul, biasanya mereka para pejuang sejati dan hobi” terang Ganjar.

 

Selain sebagai ajang pertukaran informasi antar pecinta, petani, dan pengusaha anggrek di Indonesia dan dunia internasional, diskusi bersama via webinar Konservasi anggrek Merapi 2021 bertujuan pula untuk memperkuat dan mengembangkan agroindustri dan industri berbasis agro di Indonesia dan dunia internasional.

 

Kegiatan yang digelar Komunitas Kagama Orchids bersama Ganjar Parnowo ini diisi oleh pembicara dari latar belakang disiplin ilmu tentang anggrek dan pencinta alam, antara lain Prof. Dr. Endang Semiarti (Guru Besar Fak Biologi UGM), Warjono ketua PL Palem Gunung Merapi, Titis Fitioso Hp,St (balai konservasi Sumberdaya Alam Jogjakarta.

 

 

Sementara itu, ditempat terpisah Ganjar Pranowo menyampaikan banyak saran, dan berharap Kagama Orchids bisa menjadi agen untuk konservasi anggrek berbasis kemasyarakatan. Dengan anggota yang beragam latar belakang ilmu dan keahlian mestinya Kagama Orchids bisa bekerjasama dengan masyarakat dan stake holder yang lain dalam konservasi dan pelestarian anggrek asli Indonesia.

Kagama Orchids harus kreatif memetakan segala permasalahan dan potensi pada anggrek dari hulu hingga hilir. Bagaimana anggrek bisa menjadi komoditas yang menguntungkan dari segi ekonomi, edukasi, konservasi dan filantropi. Jadi masyarakat akan tahu bahwa anggrek bukan saja bunganya yang indah, tapi punya potensi yang luar biasa bagi manusia.

 

Kagama Orchids harus terus guyub migunani bukan saja untuk anggota, tapi untuk masyarakat lebih luas. Dan kehadirannya dirasakan betul manfaatnya bagi masyarakat pecinta anggrek. KO diharapkan turun langsung membantu masyarakat dalam upaya-upaya konservasi. (Mad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *