JAKARTA – Kilasfakta.com, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia melaksanakan Lounching Computer Security Insident Response Team (CSIRT) Selasa (14/6) dari Gedung Utama Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di Jakarta.

Rapat dilaksanakan secara langsung maupun virtual, sebagai bentuk program reguler. Hal ini dilakukan dengan mempedomani Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M. HH-02.TI.01.01 Tahun 2021 tentang Pembentukan Computer Security Insident Response Team Kemenkumham (KUMHAM – CSIRT).

Adapun peserta kegiatan tersebut dihadiri oleh Jajaran Lingkungan Dirjen, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi dan Seluruh Kepala Kantor Wilayah secara daring juga Seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis secara daring.

Dalam ketentuan tertuang, Kepala Kantor Wilayah mengikuti secara daring dengan didampingi Pejabat dibawahnya yakni ; Kepala Divisi Administrasi, Kepala Bagian Penyusun Program dan Pelaporan, Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Teknologi Informasi serta Seluruh Pranata Komputer.

Untuk Kepala Unit Pelaksana Teknis mengikuti jalannya acara melalui daring dengan didampingi ; Pejabat Struktural Pemangku Tugas dan Fungsi Teknologi Informasi dan Seluruh Pranata Komputer di Unit Pelaksana Teknis.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menyampaikan, pentingnya melindungi data seluruh warga negara indonesia. Dimana data seluruh rakyat indonesia merupakan aset yang sangat berharga. Karena didalam data tercakup kepentingan bangsa dan negara secara menyeluruh, tegas Sekjen

Dikesempatan yang sama, ditayangkan sambutan dan statement Presiden Joko Widodo perihal perlindungan data.

Jokowi menegaskan, beberapa hal terkait perlindungan dan keamanan data. Saat ini data merupakan kekayaan baru bangsa indonesia yang harus diamankan. Penyalahgunaan data harus diperketat, karena data lebih berharga dari minyak, ungkap Jokowi.

“Regulasinya segera disiapkan, data merupakan kepentingan rakyat indonesia dan kepentingan bangsa dan negara, serta kedaulatan data harus diwujudkan”, himbau Joko Widodo.

Sedangkan menurut Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menyampaikan, ancaman datang dari ruang siber, dengan cara merusak data, mencuri data yang bersifat teknis. Untuk itu kita harus antisipasi dengan serius tentang data seluruh warga negara indonesia, tutur Hinsa Siburian.

Menurut Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Hermansyah Siregar menegaskan, seluruh komponen dan jajaran lembaga yang terkait, harus mengoptimalkan keamanan data, khususnya siber. Di era digitalisasi akhir-akhir ini, keseriusan tentang pengamanan data harus dioptimalkan, seru Hermansyah Siregar.

Untuk Jajaran Unit Pelaksana Teknis di Lapas Kelas IIB Purwodadi, mengikuti acara secara virtual, dan di ikuti oleh Kepala Urusan Kepegawaian dan Keuangan Tarwadi. Turut hadir secara virtual Kepala Urusan Umum Supriyanto, Kasubsi Perawatan Wahyu K. Qorim, Kasubsi Regbimkemas Aris Munandar, dan Staf diwakili oleh Mela Windarto dan Faizal Riski Yunianto. (Humas – Lapas Pwdd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *